Kamis, 28 Oktober 2010

Padi Varietas Tahan Perubahan Iklim Diluncurkan

Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan benih padi varietas unggul yang tahan perubahan cuaca dan wereng. Ada tiga benih padi unggul, yakni Inpari 13 yang tahan hama wereng, Inpara varietas tahan rendaman, dan Inpago tahan kering.

Hal itu dikatakan Pit Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Gatot Irianto di sela acara Panen Raya dan Pencanangan Tanam Masa Panene I di Desa Balerejo, Kecamatan Ba-lerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (27/10).

"Pemerintah telah mengantisipasi perubahan cuaca yang terjadi selama 2010, yakni dengan pembuatan dan meluncurkan sejumlah padi varietas unggul, masing-masing varietas memiliki keunggulan dan tahan terhadap hama maupun kondisi cuaca," ujar Gatot.


Menurut dia, ketiga varietas padi itu kini gencar disosialisasikan oleh Kementerian Pertanian guna mengahadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.

Ketiga padi varietas unggul itu sebenarnya sudah diluncurkan Badan Penelitan dan Pengembangan (Litbang) Pertanian.

"Kami berharap pada musim tanam berikutnya, varietas jenis hibrida baru ini dapat digunakan oleh petani," tutur Gatot

Gatot menjelaskan, di samping memicu serangan hama, anomali cuaca berdampak pada bertambahnya luas lahan tanaman padi. Pada keadaan normal, petani biasanya hanya panen tiga kali dalamsatu tahun. Narnun, akibat anomali cuaca menjadi empat kali panen.

"Dengan kata lain, petani bisa menanam padi terus dalam satu tahun ini. Hal ini karena didukung oleh curah hujan yang tinggi selama musim kemarau," kata Gatot

Selain pembuatan varietas baru, antisipasi dampak anomali cuaca ditekan melalui koordinasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kepala daerah diharapkan bisa meneruskan informasi dari BMKG kepada kalangan kelompok tani.

"Dengan begitu, petani diharapkan mencermati informasi cuaca tersebut sebagai acuan petani untuk bertanam," tutur dia.

Sementara, Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KT-NA) Kabupaten Madiun Suharno mengatakan, sejumlah daerah di Kabupaten Madiun sudah mencoba varietas Inpari.

"Varietas Inpari yang dipakai dan cocok yaitu Inpari 4 dan 7, varietas yang lainnya masih mengalami serangan hama. Belum tahu yang jenis Inpari 13," kata Suharno.

Data dari Badan Ketahanan Pangan setempat mencatat, akibat bertambahnya luasan lahan padi yang ditanam pada musim tanam tahun ini, membuat produksi gabah di Kabupaten Madiun meningkat.

Produksi gabah kering giling (GKG) pada tahun ini mencapai 431,7 ribu ton atau meningkat 10,26% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 391,5 ribu ton. Jumlah itu otomatis menambah stok beras dari 389 ribu ton menjadi 429 ribu ton beras.

0 komentar:

Posting Komentar